Harga Pembuatan Lapangan Mini Soccer 2025: Berapa Sih Budget Idealnya?
ragasportflooring.co.id - Kamu pemilik lapangan futsal yang lagi mikir: “Kalau nambah mini soccer cuannya masuk akal nggak, ya?” Atau kontraktor yang mulai sering ditanya klien soal lapangan mini soccer? Mungkin pengusaha properti, arsitek, sampai pengelola BUMDes yang lihat mini soccer sebagai magnet baru buat ramein kawasan?
Kalau jawabannya “iya”, artikel ini memang buat kamu. Kita nggak cuma bahas angka biaya pembuatan lapangan mini soccer di 2025, tapi juga logika bisnisnya: dari modal awal, komponen biaya, perbandingan dengan futsal, sampai seberapa cepat kamu bisa balik modal (ROI).
Bahas nya santai, tapi tetap nyentuh hal-hal teknis yang penting buat pengambil keputusan.
Table of Contents
Berapa Sih Modal Awal untuk Memulai Bisnis Lapangan Mini Soccer?
Sebelum ngomong mahal atau murah, kita samain dulu frame-nya.
Lapangan mini soccer itu beda “level” dari futsal. Ukurannya lebih lebar, feeling mainnya lebih mirip sepak bola beneran, dan kapasitas pemainnya juga lebih banyak. Otomatis, modal awalnya pun nggak bisa disamakan.
Untuk 1 lapangan mini soccer ukuran kurang lebih 20 x 40 meter (sekitar 800–1.000 m²),
biasanya kamu perlu siapkan budget untuk:
Sewa atau beli lahan
Pembersihan dan pemadatan lahan
Drainase & basecourse
Pemasangan rumput sintetis
Pagar, tiang, dan jaring keliling
Lampu (kalau mau jalan serius di jam sore–malam)
Gawang, bangku pemain, dan perlengkapan kecil lain
Fasilitas pendukung (toilet, mushola, parkir, area tunggu)
Biaya operasional awal (gaji penjaga, admin booking, listrik, promosi)
Dengan semua komponen itu, kisaran modal total untuk 1 lapangan di 2025 bisa main di sekitar Rp800 jutaan sampai Rp2 miliar per lapangan (belum termasuk beli lahan, kalau lahannya memang belum ada).
Buat
Pemilik futsal → ini bisa jadi “product expansion” yang ngasih tiket masuk ke segmen komunitas dan turnamen outdoor.
Kontraktor & arsitek → penting buat ngasih ballpark budget ke klien sejak awal.
BUMDes & pengusaha properti → angka ini bisa dijadikan patokan buat studi kelayakan awal.
Nah, setelah tahu gambaran kasarnya, kita turunin pelan-pelan ke breakdown biayanya.
Berapa Budget yang Dibutuhkan untuk Membangun Lapangan Mini Soccer dari Nol?
Kalau tadi kita bahas “angka global”, sekarang kita bedah dari sisi pekerjaan di lapangan. Ini yang biasanya muncul di RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Kurang lebih, strukturnya begini:
Persiapan & pekerjaan lahan
Cocok untuk kamu yang lahannya masih tanah kosong, bekas sawah, atau kebun. Di tahap ini ada:
Drainase & struktur dasar
Mini soccer nggak bisa kompromi soal ini. Kalau drainase jelek, tiap habis hujan jadi kolam. Di sini biasanya ada:
Pembuatan saluran air keliling
Lapisan batu split
Basecourse/pondasi untuk rumput sintetis
Rumput sintetis & material pendukung
Ini “jantung” lapangan. Biayanya paling besar (nanti kita kupas di subjudul berikutnya). Termasuk:
Rumput sintetis
Silica sand & karet granule
Shockpad (kalau pakai)
Tenaga kerja instalasi
Pagar, tiang, dan jaring
Supaya bola nggak “terbang bebas” dan lapangan kelihatan rapi. Biasanya meliputi:
Pagar besi / wiremesh
Jaring keliling + jaring atas
Penerangan (lampu)
Buat owner, kontraktor, dan arsitek: ini sering disepelekan, padahal sangat berpengaruh ke pengalaman main dan tagihan listrik. Isi paketnya:
Tiang lampu
Lampu LED high mast
Instalasi listrik
Perlengkapan main & fasilitas pendukung
Gawang & jaringnya
Bench pemain
Toilet, mushola, ruang tunggu, kasir, minimart/kantin kecil
Area parkir yang layak
Dari berbagai contoh studi kasus dan analisis biaya mini soccer, ketika semua poin ini dijumlahkan, angka Rp1–1,5 miliar untuk 1 lapangan adalah sesuatu yang sangat realistis, terutama kalau kamu:
Serius di fasilitas pendukung
Punya target branding menengah–premium
Ingin lapangan siap dipakai turnamen, bukan sekadar “buat main anak komplek”
Dari sisi akademik, hal-hal seperti pemisahan biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost), penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) per jam sewa, dan analisis SWOT bisnis mini soccer dibahas cukup dalam dalam penelitian tentang Analisis Biaya & Strategi Bisnis (Studi Kasus Mini Soccer) di Repository Institut Agama Islam Tazkia (lihat: Analisis Biaya & Strategi Bisnis – Studi Kasus Mini Soccer, Repository IAI Tazkia).
Setelah paham struktur biaya besar ini, kita bisa zoom in ke elemen yang paling sering jadi bahan negosiasi dan perbandingan: rumput sintetis.
Berapa Harga Rumput Sintetis per Meter untuk Lapangan Mini Soccer di 2025?
Ini bagian yang bikin banyak owner futsal dan BUMDes agak mengernyit: harga rumput sintetis.
Di 2025, harga rumput sintetis yang layak untuk lapangan mini soccer (bukan rumput taman) umumnya:
Kisaran Rp400.000 – Rp600.000 per m², tergantung brand, ketebalan, dan sertifikasi.
Kalau kita pakai contoh lapangan:
Ukuran: 20 x 40 m → 800 m²
Asumsi harga: Rp450.000/m²
Perkiraan biaya rumput: 800 x 450.000 = Rp360.000.000
Itu baru rumputnya. Belum termasuk:
Silica sand
Granule karet
Shockpad
Lem khusus & aksesoris instalasi
Ongkos tukang dan alat
Di beberapa analisa bisnis yang dipublikasikan dalam bentuk laporan penelitian, asumsi harga rumput di angka sekitar ini sering dipakai sebagai dasar perhitungan modal pembuatan lapangan mini soccer dan proyeksi HPP per jam sewa.
Buat siapa info ini penting?
Kontraktor & arsitek → supaya bisa ngasih opsi spesifikasi (good–better–best) ke klien berdasarkan budget.
Pemilik futsal → buat menghitung worth it atau nggak upgrade ke mini soccer.
BUMDes & pengusaha properti → buat menyusun proposal investasi yang lebih realistis.
Kalau rumput sudah kebayang, pertanyaan berikutnya biasanya: “Lebih enak main outdoor atau indoor, dan bedanya sejauh apa buat biaya?”
Lebih Murah Lapangan Mini Soccer Outdoor atau Indoor?
Secara sederhana: Outdoor = lebih murah investasi, lebih tergantung cuaca. Indoor = lebih mahal investasi, tapi jam sewa lebih fleksibel dan kesan premium lebih kuat.
Mini Soccer Outdoor
Cocok untuk:
Lahan desa/kawasan properti yang luas
BUMDes yang mau bikin pusat aktivitas olahraga
Pemilik futsal yang mau nambah “sayap” outdoor
Keuntungan:
Struktur lebih simpel (tanpa atap besar)
Biaya konstruksi lebih ringan
Proses pembangunan relatif lebih cepat
Tapi:
Ketergantungan ke cuaca tinggi
Hujan deras = jadwal sewa bisa berantakan
Kenyamanan siang hari agak terbatas
Mini Soccer Indoor / Semi-Indoor
Ini biasanya dituju oleh:
Pengusaha properti yang mau bikin sport center
Owner futsal existing yang ingin naik kelas
Investor yang serius main di segmen turnamen & corporate
Keunggulan:
Bisa main nyaris kapan saja (hujan bukan masalah besar)
Value persepsi: lebih rapi, lebih eksklusif
Lebih gampang dipaketkan dengan tenant lain (food court, gym, dll.)
Konsekuensi:
Struktur baja & atap makan biaya signifikan
Desain & perhitungan teknis harus lebih detail (ini lahan bermainnya arsitek & konsultan perencana)
Modal total bisa naik jauh dibanding outdoor
Untuk kamu yang fokus di angka, pendekatan praktisnya begini:
Kalau main di entry–mid level: outdoor dulu, buktikan demand, baru nanti upgrade.
Kalau targetnya kompleks olahraga “ikonik”: indoor/semi-indoor bisa jadi diferensiasi utama.
Lalu, bagaimana kalau dibandingkan dengan “bisnis lama” yang sudah familiar: futsal?
Apa Perbedaan Biaya Pembuatan Lapangan Mini Soccer dan Futsal?
Ini bagian yang wajib dibaca oleh pemilik futsal dan kontraktor.
1. Luas dan skala
Futsal: rata-rata 16 x 28 m sampai 18 x 30 m → sekitar 450–540 m²
Mini Soccer: 20 x 40 m sampai 25 x 50 m → 800–1.250 m²
Artinya, mini soccer:
Butuh lahan lebih luas
Butuh rumput lebih banyak
Butuh pagar, tiang, dan lampu lebih banyak
Dari sisi biaya, otomatis mini soccer akan melompat.
2. Material lantai
Futsal bisa pakai:
Interlock
Vinyl
Atau rumput sintetis indoor
Mini soccer hampir selalu pakai:
Rumput sintetis outdoor
Dalam beberapa analisa bisnis lapangan futsal yang dipublikasikan dalam jurnal/skripsi, biaya lantai futsal (interlock/vinyl) plus konstruksi indoor memang cenderung lebih rendah dibanding mini soccer yang full rumput sintetis di area lebih luas.
3. Potensi pendapatan
Tapi ada sisi lain yang sering luput:
Kapasitas tim mini soccer lebih besar → bisa ada lebih banyak pemain patungan biaya sewa
Tarif sewa per jam mini soccer biasanya bisa dipasang sedikit di atas futsal
Cocok untuk turnamen, event komunitas, dan corporate gathering
Jadi, buat kamu yang sudah punya futsal:
Futsal = cash cow yang stabil
Mini soccer = “produk baru” dengan potensi omzet tambahan dan segmen pasar yang sedikit berbeda
Buat kontraktor, arsitek, dan BUMDes, perbandingan ini penting buat jelasin ke stakeholder: “Kenapa mini soccer lebih mahal, tapi juga punya potensi pendapatan lebih besar.”
Nah, setelah paham biaya dan perbandingan, pertanyaan naturalnya: “Di 2025 ini, usaha mini soccer masih layak digarap nggak?”
Apakah Bisnis Sewa Lapangan Mini Soccer Masih Menguntungkan di 2025?
Jawaban jujurnya: bisa sangat menguntungkan, tapi bukan bisnis auto cuan.
Beberapa analisa bisnis dan studi kasus mini soccer di Indonesia menunjukkan:
Permintaan sewa cukup stabil dari:
Komunitas bola
Tim kantoran yang biasa main sepulang kerja
Sekolah/kampus
Turnamen amatir & event brand
Format sewa per jam masih jadi model utama:
Tarif bisa di kisaran ratusan ribu per jam, tergantung kota dan fasilitas
Slot prime time (sore–malam) punya demand paling tinggi
Dari sisi akademik, penelitian seperti Analisis Biaya & Strategi Bisnis Mini Soccer menekankan pentingnya:
Menghitung HPP per jam sewa.
Menentukan tarif sewa yang bisa nutup:
Biaya operasional (gaji, listrik, maintenance).
Penyusutan atau cicilan modal.
Target laba wajar.
Sedangkan penelitian bertema “Evaluasi dan Optimalisasi Penyewaan Lapangan Mini Soccer Menggunakan Business Process Improvement” yang dipublikasikan di platform seperti ResearchGate, menyoroti bahwa:
Proses bisnis yang rapi (booking, penjadwalan, pembayaran, komplain) bisa:
Mengurangi jam kosong.
Mengurangi bentrok jadwal.
Meningkatkan customer experience.
Dengan kata lain: Lapangan mini soccer yang rame bukan cuma karena rumputnya bagus, tapi juga karena sistemnya rapi.
Buat profil pembaca kita:
Pemilik futsal → ini bisa jadi peluang cross-selling (member futsal diarahkan ke mini soccer buat event tertentu).
Kontraktor & arsitek → bisa ikut mengusulkan layout dan fasilitas yang mendukung monetisasi (area nonton, kantin, dll.).
BUMDes & pengusaha properti → mini soccer bisa jadi anchor tenant yang bikin kawasan hidup di malam hari.
Setelah tahu bahwa potensi cuan masih ada, tinggal satu pertanyaan pamungkas: “Balik modalnya kira-kira berapa lama?”
Berapa Lama Biasanya Balik Modal (ROI) Usaha Lapangan Mini Soccer?
Sekarang kita masuk ke meja kalkulasi, tapi santai saja — ini bukan rumus ekonomi yang ribet.
Ambil skenario contoh (angka bisa kamu adjust sesuai kota dan strategi harga):
Modal pembangunan 1 lapangan: Rp1 miliar.
Harga sewa rata-rata: Rp300.000 per jam.
Rata-rata terpakai: 6 jam per hari (lebih tinggi di weekend, lebih rendah di weekday).
Laba bersih ≈ 60% x Rp54.000.000 = Rp32.400.000 per bulan.
Perkiraan balik modal:
Rp1.000.000.000 ÷ Rp32.400.000 ≈ 31 bulan.
Alias sekitar 2,5–3 tahun untuk balik modal.
Ini sejalan dengan banyak analisa usaha lapangan olahraga (futsal maupun mini soccer) yang menempatkan ROI di kisaran 3–5 tahun, tergantung:
Lokasi & demand sesungguhnya.
Tingkat okupansi lapangan.
Besarnya modal awal.
Seberapa efektif promosi & kerja sama komunitas.
Dari sisi keamanan investasi, penelitian seperti “Perancangan Sistem Penyewaan Lapangan Mini Soccer Berbasis Web” yang disimpan di repository kampus (misalnya Universitas Nusa Mandiri) mengangkat isu:
Risiko “kebocoran dana” kalau transaksi masih manual.
Pencatatan sewa yang tidak rapi.
Sulitnya memantau performa lapangan secara real time.
Solusinya: Digitalisasi sistem booking & pembayaran → penting buat:
Pengusaha properti yang pegang banyak unit.
BUMDes yang harus transparan ke warga.
Owner futsal yang pengen gabung data futsal + mini soccer.
Kontraktor & konsultan yang ingin kasih solusi “paket lengkap” ke klien.
Dengan sistem yang tertata, angka ROI yang sudah kamu hitung lebih mungkin tercapai dan bisa jadi bahan report yang rapi buat investor atau pemangku kebijakan.
Penutup: Mini Soccer Itu Proyek Lifestyle atau Bisnis Serius?
Jawabannya: bisa dua-duanya.
Kalau kamu:
Pemilik futsal → mini soccer bisa jadi upgrade portofolio yang naikin brand dan nambah revenue stream.
Kontraktor / arsitek / konsultan → ini peluang buat nawarin desain & paket pembangunan yang lebih komprehensif ke klien.
Pengusaha properti & BUMDes → mini soccer bisa jadi magnet aktivitas, yang efeknya nyambung ke tenant lain, UMKM sekitar, atau nilai kawasan.
Kunci utamanya:
Pahami modal & struktur biaya (jangan cuma tanya “rumputnya berapa”).
Pikirkan model bisnis & sistem pengelolaan sejak awal (operasional dan digital).
Hitung ROI dengan jujur, pakai beberapa skenario (optimis, realistis, pesimis).
Dapatkan solusi terdepan untuk Harga Pembuatan Lapangan Mini Soccer 2025 Anda bersama RagaSport
Kalau kamu lagi cari tempat bikin atau renovasi lapangan mini soccer berkualitas, tinggal hubungi tim profesional dari RagaSportFlooring.co.id. Konsultasi Nomor Kami 👉 0813-3566-6607
Kami siap bantu dari desain sampai instalasi, biar kamu dan tim bisa fokus pada satu hal: menang dengan gaya!
Siap Bangun
Lapangan Olahraga?
Marketing kami siap membantu anda untuk memberikan informasi